Ia kemudian menambahkan, bahwa film yang dibuat ini merupakan karya dari orang-orang Kristen Koptik Mesir yang pindah dan berdomisili di Amerika Serikat. Mereka terus berupaya untuk memecah belah Mesir menjadi dua negara; negara Qibti dan negara Islam. Namun demikian upaya mereka terbukti telah gagal karena 90% warga Mesir adalah muslim.
Menurut Naji, partainya akan mengeluarkan sikap resmi terkait film yang menghina Rasulullah Saw. ini. Menurutnya, ini bukan saja masalah penghinaan terhadap Islam, tapi juga seluruh agama Samawi. "Penganut Kristen Koptik sendiri saja ada yang mengecam pembuatan film ini." jelasnya.
Selasa (11/9) sore kemarin, ribuan warga Mesir turun ke jalan, dan bergerak menuju kedutaan besar AS di Kairo. Beberapa pemuda yang ikut aksi protes tersebut, memanjat pagar gedung kedutaan AS dan berhasil menurunkan bendera AS.
Sedangkan channel Sky News memberitakan, bahwa ribuan massa dari berbagai kelompok dan ormas Islam datang ke kantor kedutaan besar AS, diantaranya ada kelompok Salafi, Partai Nur, dan Aliansi Umat Islam.
Koptik merupakan sebutan dari Qibti, suku asli di Mesir yang mayoritas bergama Kristen Koptik, mereka mengklaim sebagai pemilik Mesir dengan segala budaya dan agamanya. Saat ini sebagian mereka mengasingkan diri ke Amerika dan mendapatkan kewarganegaraan di sana.[al-intim]